Dalam pelaksanaan magang, kegiatan budidaya petani yang dilaksanakan adalah pembibitan dengan metode single buds yang sudah berjalan sejak sekitar dua tahun yang lalu. Berikut langkah-langkahnya:
a. Pembuatan Bedengan
Pembuatan bedengan dibuat miring salah satu sisi panjangnya yang bertujuan untuk memperlancar proses drainase pada bedengan jika dalam bedengan terjadi kelebihan air.
Ukuran bedengan :
- Panjang : 7 meter
- Lebar : 1 meter
- Tinggi : 10 cm
- Tebal Bantalan/Lalahan : 4 cm
- Tebal Tanah Media : 5 cm
- Tebal Tanah Media Penutup : 1 cm
Gambar 1. Bedengan
b. Kletek Bibit
- Sumber bibit harus jelas (Bersertifikasi)
- Asal bibit berasal dari koleksi KBP, KBN, KBI, dan KBD
- Bibit yang dikletek harus langsung diseleksi untuk menjaga kemurniannya dan disortasi, manakala terdapat bibit yang tercampur disendirikan.
Gambar 2. Kletek Bibit
c. Bor Mata Bibit
- Bibit yang sudah dikletek diambil mata tumbuhnya dengan cara dibor dengan diameter ± 2-3 cm tergantung mata bor yang dipergunakan.
- Bibit dipotong menjadi 3 bagian (Pucuk, Tengah, Bawah/Bongkot) dan dipisahkan perbagian untuk mempermudah sortasi.
- Dalam proses pengambilan/pengeboran mata bibit diusahakan posisi mata tetap berada di tengah.
Gambar 3. Pengambilan Mata Bibit
d. HWT (Hot Water Treatment)
- Mata bibit yang telah di bor dikumpulkan dan dimasukan kedalam jaring (waring)
Gambar 4. Mata Bibit dalam Jaring
- Direndam dan dibersihkan dengan menggunakan air dingin untuk menghilangkan kotoran, sehingga tidak menghambat proses HWT.
Gambar 5. Pembersihan Kotoran
- Setelah dibersihkan dengan menggunakan air dingin tahap selanjutnya mata bibit direndam dengan menggunakan air panas dengan suhu ± 51°C selama 30 Menit, untuk indikator suhunya dengan menggunakan termometer yang dipasang pada drum.
Gambar 6. Perendaman dalam Air Hangat (HWT)
- Setelah dilakukan perendaman dengan menggunakan air panas, mata bibit direndam dalam larutan Seed Treatment Insektisida (Cruiser 350 FS) selama ± 10 Menit.
Gambar 4.7. Perendaman menggunakan Insektisida
- Setelah melalui tahapan perendaman Seed Treatment Insektisida selanjutnya mata bibit kembali direndam dalam larutan Zat Pengatur Tumbuh + Fungisida (Atonik) selama ± 10 Menit.
e. Sterilisasi Tanah/Media
- Tanah/media tanam adalah campuran antara kompor dan tanah dengan perbandingan 50 : 50, dicampur lalu diayak agar didapatkan campuran kompos dan tanah yang lembut
- Tanah/media hasil ayakan dimasukan kedalam karung, yang selanjutnya akan dikukus/dimasak seperti memasak nasi dalam dandang dengan suhu 100°C, selama ± 45 menit.
- Sterilisasi tanah dilakukan guna menghambat/mematikan biji-biji/benih-benih gulma dalam tanah yang dapat mengganggu pertumbuhan mata bibit.
- Untuk pemanasannya bisa menggunakan kompor gas atau menggunakan tungku dengan bahan bakar kayu atau briket batu bara.
- Untuk kontrol dan indikator suhu dipasang termometer 110°C pada drum/dandang.
f. Penanaman/Tanam
- Bedengan yang telah dibuat bantalan/lalahan dengan tebal ± 4 cm, lalu ditutup/dibungkus dengan menggunakan mulsa platik TS hitam sebagai pembatas bantalan/lalahan dengan tanah media di atasnya.
- Setelah di tutup mulsa plastik, bdengan diisi dengan tanah yang sudah dikukus/yang sudah disterilisasi dengan ketebalan ± 5 cm.
- Setelah bedengan diisi media tanah yang sudah disterilisasi, mata bibit ditanam dan diletakkan dengan jarak antar bibit 2 x 2 cm atau 3 x 3 cm, setelah itu mata bibit ditutup dengan tanah yang sudah disterilkan dengan ketebalan ± 1 cm (merem melek).
Gambar 8. Bedengan yang telah ditanami
- Perawatan yang dilakukan yaitu dengan cara menyiram mata bibit dalam bedengan 1 hari 2 kali (pagi dan sore) hari.
Gambar 9. Perawatan Bibit
- (Tanaman umur ± 5-7 hari HST)
g. Transplanting ke Pot Tray
- Transplanting mata bibit dari bedengan ke pot tray dilakukan setelah mata bibit berumur ± 10-15 HST (Hari Setelah Tanam) atau tanaman mempunyai ± 2 helai daun.
- Pengambilan mata bibit dilakukan satu per satu dengan menggunakan bambu yang sudah kita design sedemikian rupa guna mempermudah pengambilan bibit dalam bedengan.
- Bibit yang sudah ditransplanting kedalam pot tray disiram dan selanjutnya ditempatkan diatas mulsa plastik/rak agar perakaran tidak menembus tanah.
- Pemeliharaan bibit dalam pot tray yaitu disiram 1 hari 2 kali (pagi dan sore hari), serta dilakukan pemupukan yang dilarutkan dalam air dengan dosis 2 gram/m² pot tray setiap 4-5 hari sekali.
- Setelah bibit berumur ± 2 – 2,5 bulan sudah bisa ditransplanting ke lahan/kebun.
Gambar 10. Tanaman umur ± 10 – 15 HST
Gambar 11. Pemindahan Bibit umur ± 10 – 15 HST ke Pot Tray
Gambar 12. Bibit umur 2 – 2,5 bulan (siap untuk ditransplanting)
Gambar 13. Bibit umur 3 – 5 bulan (sudah ditransplanting ke lahan/kebun)