Minggu, 22 April 2012

// // 1 comment

Sejarah Singkat PG di Indonesia part I

Gambar. COLLECTIE TROPENMUSEUM Range eremplacement Suiker fabriek Djatiroto TMnr
PG ASSEMBAGOES
Pabrik Gula Assembagoes – Situbondo didirikan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1891. Dibawah kendali NV. KOOY dan Van VOORHOUT. Sesuai dengan perkembangan jaman, pada 12 Desember 1957 pengoperasiannya diambil alih oleh pemerintah Indonesia menjadi perusahaan milik Negara. Untuk penyempurnaan pengawasan, pemerintah banyak mengadakan perubahan-perubahan sebagai berikut :
a.    Tahun 1969 – 1975  Bernaung dibawah Perusahaan Negara Perkebunan (Persero) XXV.
b.    Tahun 1975 – 1995  Bernaung dibawah PT Perkebunan (Persero) XXIV – XXV)
c.    Tahun 1996 sampai sekarang bernaung dibawah PT Perkebunan Nusantara XI (Persero)
Pabrik Gula Assembagoes terletak di desa Trigonco kecamatan Assembagoes kabupaten Situbondo, kurang lebih 30 kilometer ke arah timur dari pusat kota Situbondo.

PG DJATIROTO
PG. Djatiroto adalah salah salah satu pabrik gula yang berada dibawah naungan PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero). Pada awalnya PG. Djatiroto didirikan pada tahun 1905 oleh perusahaan swasta milik Belanda yaitu HVA (Haandels Verenging Amsterdam). Pada masa itu Djatiroto masih berupa rawa-rawa dan hutan jati yang kemudian dijadikan perkebunan tebu dan pabrik gula serta perumaham karyawan.
Berdasarkan UU NO. 86/1958 yang menyatakan bahwa semua perusahaan milik Belanda diambil alih oleh pemerintah RI, maka pada tanggal 12 Desember 1957 PG. Djatiroto diambil alih oleh pemerintah RI yang tertuang dalam surat pemerintah militer NO SPPKM / D.16 / 12 / 1957 dan mulai saat itu termasuk dalam PPN Wilayah V. 
Pada tahun 1961 dibentuk Badan Pemimpin Umum Perusahaan Negara Gula dan Karung Goni (BPU-PPN) yang merupakan peleburan dari PPN. Pada tanggal 13 April 1968 berdasarkan PP no 13 dan PP no 14 maka PPN gula diganti dengan nama menjadi Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) dimana PG. Djatiroto dibawah PNP XXIV yang berkantor pusat di Surabaya. Tahun 1974 terjadi pengalihan bentuk perusahaan negara menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO). Setahun berikutmya yaitu tahun 1975 PG Djatiroto dibawah PTP XXIV dan PTP XXV dan kemudian  pada tanggal 11 Maret 1996 digabung dengan PTP XX menjadi PTP Nusantara XI yang berkantor pusat di Surabaya.
PG. Djatiroto terletak ditepi jalan raya yang menghubungkan kota Probolinggo dengan Jember, berjarak ± 45 km dari Jember. PG Djatiroto masuk wilayah desa Kaliboto Lor kecamatan Jatiroto kabupaten Lumajang propinsi Jawa Timur. Secara geografis PG. Djatiroto terletak pada :
a.  807030  - 801230  Lintang Selatan
b.  113018’11” – 113025’5”   Bujur Timur
c.  Ketinggian 29 meter dari permukaan laut
d.  Curah hujan rata-rata 1860 mm/tahun
e.  Suhu udara minimum 25 0C dan maximum 270C
f.  Kelembaban udara 70 % - 83%
g. Intensitas penyinaran 40% - 80%

 PG GENDING
Pabrik gula Gending berada di Desa Sebaung Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo, adalah salah satu pabrik gula peninggalan jaman penjajahan Belanda. Didirikan pada + tahun 1830 oleh Pemerintahan Belanda dengan nama Cultur Bank Maatschappy.
Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1955 Cultur Bank Maatschappy diambil alih oleh bangsa Indonesia, dan pada tahun 1969 diganti dengan nama PNP. Penggantian nama ini sesuai dengan instruksi Presiden RI No 12 tahun 1967 mengenai penyederhanaan negara.
Berdasarkan peraturan pemerintah RI No. 15 tahun 1975 tentang pengalihan bentuk perusahaan Negara Perkebunan XXIV menjadi bentuk perseroan, maka pada bulan Juni 1975 pabrik ini telah bernaung di bawah PT Perkebunan XXIV – XXV (Persero) dengan kantor di Jl. Merak No. 1 Surabaya.
Pada tahun 1995 dalam rangka efisiensi BUMN PT Perkebunan kelompok Jawa Timur berubah menjadi PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero). Hal tersebut berdasarkan pada peraturan pemerintah RI No. 16 tanggal 14 Februari 1996 yaitu tentang peleburan perusahaan perseroan yaitu PT. Perkebunan XX (persero) dan PT. Pekebunan XXIV – XXV (persero) menjadi PT Perkebunan Nusantara XI (persero).

PG KANIGORO
PG. Kanigoro didirikan pada tahun 1894 pada waktu pemerintahan colonial Hindia Belanda oleh CULTUUR HANDEL DAN INDUSTRI BANK NV. Sampai sekarang gedung atau bangunan pabrik semuanya masih asli belum pernah diadakan perubahan atau pemugaran.
Pada tahun 1957 kekuasaannya diambil alih oleh Negara Republik Indonesia dan instansi yang menguasai ialah Pusat Perkebunan Negara Baru (PPN Baru) berdasarkan surat keputusan Menteri Pertanian No. 229/UM/1957 tanggal 10 Desember 1957.
Kemudian pada tahun 1963 dinasionalisasikan sesuai dengan keputusan Menteri Pertanian dan agraria surat keputusan No. 8/KA/1963 dan PP No. 19 tahun 1959 LN No. 13 tahun 1959. Nama perusahaan tersebut berubah menjadi “Perusahaan Gula PG KANIGORO”, sesuai dengan PP No. 1 tahun 1963 LN No. 2 tahun 1963.
Perkembangan selanjutnya berdasarkan PP No. 165 tahun 1965 dan LN No. 190 tahun 1965. Instalasi tersebut dikuasai oleh PPN Kesatuan JAWA TIMUR, sehingga namanya berubah menjadi PPN Gula Inspeksi Daerah V PG KANIGORO.
Kurang lebih pada pertengahan tahun 1968 berubah lagi dan dikuasai oleh Direksi Perusahaan Negara Perkebunan XX menjadi PN Perkebunan XX PG KANIGORO.
Kemudian pada tahun 1981 dengan surat keputusuan Menteri Pertanian No. 370/KPTS/OP/V/1981 tanggal 2 Mei 1981 diganti lagi menjadi PT Perkebunan XX (Persero) PG KANIGORO. Berdasarkan PP No. 16 tanggal 14 Februari 1996 PT Perkebunan XX dan PT Perkebunan 24-25 dibubarkan dan dibentuk Badan Usaha yang sama sekali baru dengan nama PT Perkebunan Nusantara XI (PERSERO).

Lanjut ke Part II
Sumber : Laporan PKL di PG

1 komentar: