Minggu, 22 April 2012

// // Leave a Comment

Single Buds

Sebelumnya, saya ingin menyempaikan maaf karena gambar tidak mau keluar karena beban berat untuk Upload sedangkan Koneksi saya sangat lamban... Al-hasil hanya sebatas inilah dari saya... Mohon Koreksi jika salah.
 
I. SISTEM PEMBUATAN BIBIT MATA SATU (Single Bud Nursery)

A. Persemaian Tahap I (prenursery)
1. Persiapan Media Tanam
clip_image002
Add caption
Menyiapkan media tanam untuk bedengan yaitu campuran kompos dan tanah = 1:1 kemudian diayak.
Gambar 1 .1
Mencampur kompos dan tanah
clip_image004
Gambar 1.2
Mengayak campuran kompos
dan tanah
2. Pembuatan bedengan
clip_image006Membuat bedengan panjang sesuai keinginan dan lebar 1,5 m, setiap 2 meter bedengan diberi sekat kayu sehingga terbentuk bedengan-2
Gambar 2.1
Bedengan untuk persemaian bibit mata satu
Sebelum media dimasukkan ke bedengan, terlebih dahulu bedengan dipasang plastik dengan tujuan menjaga kelembaban.
clip_image008
Gambar 2.2
Penyiraman media tanam di persemaian
clip_image010
Gambar 2.3
Pemasangan plastik di media tanam persemaian
3. Persiapan Bahan Tanam
1. Pemotongan bibit
clip_image012Menyiapkan bibit tebu yang akan dibuat bibit satu mata (varietas unggul baru yang akan dikembangkan )
Gambar 3.1
Menyiapkan bibit varietas unggul yang akan dikembangkan
clip_image014Memotong buku tebu yang bermata sehat + 2 – 2,5 cm dengan menggunakan alat modifikasi bor listrik
Gambar 3.3
Mesin bor mata satu
clip_image016
Gambar 3.2 alat mata bor
clip_image018
Gambar 3.4
Pemotongan bibit mata satu dengan mesin bor
2. Perlakuan bibit
Bibit hasil pemotongan yang rusak dilakukan sortasi
clip_image020
Gambar 3.5
Hasil pemotongan bibit mata satu yang sudah direndam wipol
clip_image022
Gambar 3.6
Bibit mata satu yang siap disemaikan
Perendam air panas suhu 510C selama 1 jam
clip_image024
Gambar 3.7
mesin Hot Water Treatment (HWT)
Desinfektan untuk mencegah serangan hama dan penyakit menggunakan Cruiser dan Nordok dengan dosis 10 gram per liter dan 2 gram per liter air, direndam selama 10 menit.
clip_image026
Gambar 3.8
perendaman bibit mata satu dengan desinfektan



clip_image028

3. Penanaman
clip_image030Bibit yang telah di desinfektan ditanam dimedia persemaian I dengan jarak 2 x 2 cm dan posisi mata menghadap keatas serta posisi bibit tertutup rata dengan tanah.
Gambar 3.9
clip_image032Penyemaian bibit mata satu penyemaian bibit mata satu dengan jarak 2 x 2
Gambar 3.10

Penyiraman persemaian
clip_image034Penyiraman dilaksanakan rutin tiap hari selama 10 hari sampai bibit siap dipindah ke pottray.
Gambar 3.11

4. Umur bibit dipersemaian
a. Umur bibit setelah 10 hari tanamclip_image036
Gambar 3.12
Bibit yang tumbuh dipersemaian
clip_image038b. Umur bibit setelah 15 hari tanam
Gambar 3.13
bibit dipersemaian berumur 15 hari
B. Persemaian Tahap II (nursery)
1. Persiapan Media Tanamclip_image040
Mengisi tray ½ bagian
Gambar 3.14
2. Penanaman
clip_image042
pengisian pottray media tanam
Memindahkan bibit dari persemaian I ke dalam pottray dengan posisi mata tumbuh diatas kemudian ditutup rata dengan tanah.
Gambar 3.15
Pemindahan bibit mata satu dari persemaian ke pottray
3. Pemeliharaan
clip_image044Umur bibit di pottray 2,5 bulan selanjutnya siap dipindah ke kebun /lahan
Gambar 3.16
Bibit mata satu di media tanam pottray
clip_image046
Gambar 3.17
Bibit mata satu di media tanam pottray yang siap dipindah ke lahan
Pemupukan dilakukan 5 hari setelah dipindah ke pottray, pupuk yang digunakan NPK 25 gram dilarutkan dalam 10 lt air untuk luasan 1 m3, pupuk ke dua diberikan dalam dosis yang sama setelah 1 bulan pemberian pupuk I
III. SISTEM TANAM BIBIT MATA SATU (Single Bud Planting)
A. Penanaman
clip_image048
Gambar 4.1 Penanaman bibit mata satu ke lahan
Lahan dibuka secara mekanisasi ataupun secara reynoso sesuai dengan lahan yang akan ditanami. Pola bukaan single bud planting menggunakan jarak tanam antara 40 – 60 cm dengan pkp 1,0 – 1,20 m ditanam dengan menggunakan alat gejik sedemikian rupa sehingga bibit terbenan tidak terlalu dalam (sedalam media tanam pottray) dan sebagian daun dikurangi (diroges). Bila ditanam di luar musim hujan perlu dilakukan pengairaan sebelum bibit ditanam.
B. Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan meliputi:
1. Pengairan
Pengairan dilakukan sesuai dengan kondisi dikebun sehingga tanaman tidak sampai layu atau mati
2. Pemupukan

Gambar 4.2 pemupukan bibit mata satu
clip_image050Pemupukan dilakukan sebanyak 2 kali, dimana pupuk I dilakukan + 10 hari setelah transplanting (saat tanaman telah tumbuh/kondisi tanaman tidak stress, selanjutnya pupuk II dilakukan umur tanaman + 30 - 45 hari. Dosis sesuai dengan anjuran.
3. Pembumbunan
clip_image052
Gambar 4.3
Bibit mata satu yang sudah ditanam di lahan
Bumbun dilakukan sama seperti pemeliharaan tanaman PC pada umumnya sesuai dengan kondisi di kebun.
4. Pertumbuhan anakan single bud planting
clip_image054clip_image056
Gambar 4.4
Jumlah anakan per single bud berjumlah 8 (delapan) anakan setelah 20 hari transplanting
clip_image058clip_image060
Gambar 4.5
Jumlah anakan per single bud berjumlah 8 (delapan) anakan setelah 27 hari
transplanting
IV. ANALISA EKONOMI SISTEM (Single Bud)
DIBANDING SISTEM BIASA
Tabel. 1. Analisa Ekonomi
clip_image062
ket :
- angka 7 pada kolom uraian,harga jual konvensional maksudnya penangkaran 7
- angka 20 pada kolom uraian,harga jual single bud maksudnya penangkaran 20

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar